Senin, 20 Mei 2019

RANGKUMAN MATERI KELAS IX



KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA HINDU-BUDHA



1.         Masuknya Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia
Masa ini merupakan masa awal masuknya unsur-unsur budaya India ke Indonesia. Hubungan dagang antara India dan Cina semula dilakukan melalui jalur darat yang dikenal dengan jalur sutera, dikarenakan komoditi utama yang diperdagangkan adalah kain sutera dari Cina. Sejak awal abad masehi jalur itu dialihkan melalui laut karena jalur darat sudah tidak aman. Sehingga membawa dampak positif bagi Bangsa Indonesia sebagai daerah transit (pemberhentian) bagi para pedagang, sehingga terjadilah kontak hubungan antara Indonesia-India dan Indonesia-Cina. Hubungan dengan kedua bangsa itu menyebabkan pengaruh Hindu-Budha berkembang di Indonesia.
Teori masuknya kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia
a.     Teori Waisya
Menyebutkan bahwa proses masuknya kebudayaan Hindu-Budha dibawa oleh pedagang India. Pedagang India yang berdagang di Indonesia menyesuaikan dengan angina musim, sehingga mereka menetap beberapa waktu di Indonesia yang memungkinkan terjadinya perkawinan.
b.     Teori Ksatria
Golongan ksatria menyebarkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia dengan cara :
-        Memberikan bantuan kemenangan bagi salah satu kelompok atau suku di Indonesia yang bertikai, sebagai imbalannya para ksatria itu mendapat hadiah dan dinikahkan dengan putri kepala suku sehingga para ksatria dapat menyebarkan tradisi Hindu-Budha.
-        Para ksatria dari India membangun koloni-koloni yang berkembang menjadi sebuah kerajaan dengan tradisi Hindu-Budha.
-        Para keluarga kerajaan dari India banyak yang melarikan diri ke Indonesia dikarenakan kerajaannya mengalami kehancuran, mereka membangun kerajaan baru di Indonesia dengan tradisi Hindu-Budha.
c.     Teori Brahmana
Kebudayaan Hindu-Budha India dibawa oleh golongan Brahmana. Hal tersebut dibuktikan dari prasasti-prasasti yang menggunakan Bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa yang dikuasai penulisannya oleh Golongan Brahmana.
d.     Teori Arus Balik
Menyebutkan bahwa banyak pemuda Indonesia yang belajar agama Hindu-Budhake India, setelah memperoleh ilmu yang banyak mereka kembali ke Indonesia untuk menyebarkannya.

2.         Pengaruh Hindu-Budha terhadap Masyarakat di Indonesia
a.     Bidang Pemerintahan
Sebelum kebudayaan Hindu-Budha masuk ke Indonesia, masyarakat dipimpin oleh kepala suku. Setelah masuknya budaya Hindu-Budha kepala suku digantikan oleh raja.
b.     Bidang Sosial
Munculnya perbedaan antar kelompok yang dikenal dengan kasta, antara lain :
-        Brahmana (Pendeta) >> Golongan pertama (golongan teratas)
-        Ksatria (Bangsawan, Prajurit) >> Golongan kedua
-        Waisya (Pedagang,Petani) >> Golongan ketiga
-        Sudra (Rakyat Biasa) >> Golongan keempat (golongan terendah)
c.     Bidang Ekonomi
Sejak terbentuknya jalur perdagangan laut yang menghubungan India dan Cina, kegiatan perdagangan di Indonesia berkembang pesat, sehingga muncul pusat-pusat perdagangan yang berkembang menjadi pusat kerajaan di Indonesia.
d.     Bidang Agama
Banyak masyarakat Indonesia yang menganut agama Hindu-Budha, meskipun sistem kepercayaan terhadap roh halus sejak masa pra aksara tidak punah.
e.     Bidang Kebudayaan
Terjadi perpaduan kebudayaan Indonesia dan kebudayaan Hindu-Budha, antara lain :
-        Seni Bangunan
Bentuk candi di Indonesia berupa punden berundak, ada perpaduan budaya Hindu-Budha berupa patung-patung Dewa dan stupa 
-        Seni Rupa dan Seni Ukir
Terdapat relief atau seni ukir di dinding-dinding candi, salah satunya di Candi Borobudur terdapat pahatan riwayat Sang Budha
-        Sastra dan Aksara
Berkembang karya sastra yang bersumber dari Mahabarata dan Ramayana, yang melahirkan seni pertunjukan wayang kulit. Perkembangan sastra ini didukung dengan penggunaan Bahasa Sansekerta dan huruf-huruf India seperti Pallawa, Pranagari, dan Dewanagari.

3.         Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia
No
Kerajaan
Raja
Peninggalan
a.
Kerajaan Kutai
Mulawarman
Yupa, tugu batu yang berfungsi sebagai tugu peringatan. Kegiatan ekonomi masyarakat adalah peternakan, pertanian dan perdagangan.
b.
Kerajaan Tarumanegara
Purnawarman
Ditemukan prasasti : Kebon Kopi, Ciaruteun, Pasir Awi, Jambu, Muara Cianten, Tugu.
Mata pencaharian masyarakat bertani dan berdagang
c.
Kerajaan Sriwijaya
Balaputradewa
Ditemukan prasasti dari dalam dan luar negeri yang menjelaskan bahwa Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan besar dan menjadi pusat perdagangan. Mata pencaharian masyarakat adalah bertani dan berdagang
d.
Kerajaan Mataram Kuno
Sanjaya

Ditemukan prasasti : Canggal, Kalasan, Ligor, Nalanda, Klurak, Mantyasih.
Diperintah oleh dua dinasti yaitu Dinasti Sanjaya (Agama Hindu) dan Dinasti Syailendra (Agama Budha).
Sepeninggal Rakai Panakaran, Mataram Kuno terpecah menjadi dua yaitu Keluarga Sanjaya dan Keluarga Syailendra.
Mpu Sindok memindahkan pusat kerajaan ke Jawa Timur, dikarenakan sering terjadi bencana alam dan mendapat serangan-serangan dari Kerajaan Sriwijaya.
Mata pencaharian masyarakat adalah pertanian dan mengembangkan kehidupan maritim dengan memanfaatkan aliran sungai Bengawan Solo. 
e.
Kerajaan Medang
(Kerajaan Mataram di Jawa Timur)
-   Mpu Sindok
-   Airlangga
Mpu Sindok memindahkan ibukota kerajaan Mataram dari Jawa Tengan ke Jawa Timur dan mendirikan dinasti baru yang bernama Dinasti Isyana yang menggantikan Dinasti Syailendra.
Sumber sejarah berupa prasasti dan berita dari India dan Cina.
Kehidupan ekonomi masyarakat adalah pelayaran dan perdagangan.
f.
Kerajaan Kediri
Kertajaya
Munculnya Kerajaan Kediri berawal dari pembagian kerajaan oleh Airlangga menjadi Janggala dan Panjalu (Kediri) dengan tujuan menghindari perpecahan antara dua putra Airlangga, namun usaha tersebut gagal. Terjadi peperangan antara Janggala dan Panjalu yang dimenangkan oleh Panjalu (Kediri).
Kehidupan ekonomi kerajaan Kediri adalah pertanian, pelayaran dan perdagangan.
g.
Kerajaan Singasari
Ken Arok
Sumber sejarah : Kitab Pararaton, Kitab Negara Kertagama dan beberapa prasasti.
Setelah Kerajaan Kediri berhasil dikalahkan oleh Ken Arok, Ken Arok mendirikan Kerajaan Singasari
Kehidupan ekonomi masyakarat adalah pertanian dan perdagangan.
h.
Kerajaan Majapahit
-   Raden Wijaya
-   Hayam Wuruk
Munculnya Kerajaan Majapahit erat hubungannya dengan keruntuhan Kerajaan Singasari yang saat itu diserang oleh Jayakatwang.
Raden Wijaya menyusun kekuatan untuk menyerang balik Jayakatwang dengan bergabung dengan Pasukan Mongol. Kemenangan berada di pihak Raden Wijaya dan Tentara Mongol.
Saat Pasukan Mongol merayakan kemenangannya, Raden Wijaya menyerang Pasukan Mongol sehingga Raden Wijaya akhirnya menjadi penguasa di Jawa Timur.
Kerajaan Majapahit maju di bidang agraris dan maritim.
Pada masa Kerajaan Majapahit, bidang sastra mengalami kemajuan. Karya sastra yang terkenal adalah Kitab Negarakertagama yang merupakan sumber sejarah Majapahit dan Kitab Sutamsoma yang memuat kata-kata yang sekarang menjadi semboyan Negara Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
Penyebab kemunduran Kerajaan Majapahit adalah:
-         Berakhirnya pemerintahan Raja Hayam Wuruk
-         Terjadinya perang saudara yang dikenal dengan sebutan Perang Peregreg.

4.         Peninggalan-peninggalan Masa Hindu-Budha
a.     Candi dan Stupa
Candi bercorak Hindu
Candi bercorak Budha
Candi Prambanan, Candi Sukuh, Candi Canggal, Candi Gedong Songo.
Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Sewu, Candi Plaosan
b.     Gapura (pintu gerbang)
c.     Petirtaan (pemandian suci di kalangan istana) 
d.     Patung (arca)
-          Patung Hindu umumnya berbentuk dewa-dewi, tokoh dan makhluk mistik
-          Patung Budha bentuknya mewujudnya Sang Buddha Gautama
e.    
Relief (seni pahat pada dinding suatu bangunan atau candi) 
f.      Prasasti (tulisan pada batu yang memuat informasi sejarah
g.     Kitab (karangan berupa kisah, catatan, laporan tentang suatu peristiwa atau sejarah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PIT KE-6 TP2G

32 Jam PIT ke-6 TP2G Hari ini, Jumat tanggal 24 Mei 2019 merupakan hari terakhir ON tugas PIT ke-6 TP2G. Peserta menyiapkan tugas final ...

ARTIKEL